RESEP DASAR MPASI

Di sela2 jam tidur siangnya Reyga mau sharing resep buat urban mama yg punya bayi yg lagi MPASI, mudah2an bermanfaat ya... Selamat membaca..

 

KALDU AYAM

Bahan :

2000 ml air

  900 gram ayam (tulang dan daging) potong-potong

  250 gram wortel, kupas, potong-potong

  250 gram bawang Bombay, kupas, potong-potong

      1 batang daun bawang, siangi

      1 batang seledri, siangi

      1 lembar bay leaf

Cara membuat :

 1. Masukkan ayam, sayuran, dan semua bahan dalam panic berisi air

2. Masak sampai mendidih. Buang lemak yang mengambang di permukaan sendok.

3. Kecilkan api. Tutup setengah panci dan biarkan selama kurang lebih 2 jam atau sampai airnya tinggal setengah. Angkat.

4. Biarkan sampai kaldu dingin, lalu masukkan ke dalam lemari pendingin dan biarkan semalaman. Buang lemak yang mengeras diatas permukaan wadah.

5. Saring dan kaldu siap digunakan.

Untuk 1000 ml.

Catatan : Ayam bisa diganti daging sapi atau ikan

KALDU SAYURAN

Bahan :

1000 ml air

  250 gram bawang bombay, kupas, potong-potong

  250 gram wortel besar, kupas, potong-potong

      1 siung bawang putih, kupas, memarkan

      1 batang daun bawang, siangi.

      1 batang seledri, siangi.

Cara membuat :

1. Masukkan sayuran, dan semua bumbu dalam panic berisi air. Masak sampai mendidih.

2. Kecilkan api dan tutup panci dan biarkan selama kurang lebih 2 jam. Angkat dan biarkan sampai kaldu dingin.

3. Saring dan tuang dalam wadah bersih.

Untuk 500 ml.

TEPUNG BERAS

Bahan :

250 gram beras

Cara membuat :

1. Cuci beras sampai bersih, lalu tiriskan. Jemur sampai kering.
2. Masukkan ke dalam blender atau food processor kering. Haluskan
3. Ayak atau saring. Jika ada yang masih kasar, kumpulan dan haluskan lagi
4. Sangrai tepung diatas api kecil sampai kering, tapi jangan sampai berubah warna. Angkat dan biarkan sampai dingin.
5. Simpan dalam wadah bersih, kering dan kedap udara.

Catatan : Beras bisa diganti kacang hijau atau jagung pipil.

                                                                                                                           ( Sumber : PUREE Ayahbunda)

Mari menulis lagi...

Wah...paragraf 1,2 dan 3 udah dihapus sama Reyga...sekarang lupa deh mau tulis apa lagi. O ya intinya tadi, menulis itu ada hal yang sangat kurindukan dan sangat ingin kulakukan...bukan hanya semata mengumbar keluhan dan keluhan saja tapi itu adalah momen2 suka duka yg ingin selalu kukenang. Dan sebenarnya cara terbaik untuk merekam momen2 itu adalah dengan menuliskannya. Selain rasa gundah gulana tercurahkan, rasa bahagia tersampaikan, bisa juga menjadi bahan sharing, dan juga penyampai rasa yg paling dalam yg tak bisa diungkapkan dengan kata2 langsung. Selama ini FB menjadi ajang curhat, klo lg happy sih oke lah...nah kalau lagi galau sering ngetag2 si papa krn lebih mudah menyampaikan daripada ngomong langsung. Ada baik buruknya sih, percayalah kami sudah sering mendebatkannya. Tapi ya paling gak dengan tulisan saat hati sedang emosi kepala lagi panas, dapat waktu buat berpikir sebelum dibahas saat bertemu...klo disampaikan langsung yg ada malah ribut duluan, klo gak disampaikan...ampun deh gak tahan bu, gak sehat buat batin, aku ini sendiri gak punya temen curhat mana 2 anak yg harus kuprioritaskan jd segala uneg2 di kepala dan di hati harus segera dibuang spy pas ketemu ngurus anak fresh lagi. Sering banget suami protes, tapi ya nekad aja bilang..."maaf pa, mama gak bisa dibungkam...ini adalah salah satu kebutuhan mama" tapi setelah ngomong begitu mikir lagi...memang tantangan berat untuk bisa menahan diri dan memendam semua, dan disampaikan dengan cara yg benar.

Seharusnya dari dulu ya aku mulai menulis, saat sesuatu momen terjadi semua masih fresh di kepala dan bisa tertuang di tulisan jadi tidak dipendam2 dan akhirnya menjadi tulisan2 galau...haha...maaf ya bagi yg timeline nya dipenuhi tulisan2 galau ku. Seandainya aku masih ingat aku ingin share satu2 dari kehamilan pertama 1-3 bulan di Balikpapan, 4-5 bulan di Jakarta, 7-8 bulan di Bali, kelahiran Reyga di Bali, mengurus baby Reyga 1-3 bulan di Bali, 4 bulan - 24 bulan di Jakarta, kehamilan kedua saat Reyga berumur 13 bulan, 9 bulan hamil kedua mengurus Reyga sendiri di Jakarta dan sejak kehamilan 7 bulan benar2 sendiri mengurus karena papa dipindah ke Palembang, kelahiran putri kedua yg diberi nama Reyna saat Reyga berumur 21 bulan masih di Jakarta, pindah ke Palembang saat Reyna 3 bulan dan Reyga genap 24 bulan (2 tahun) dan bagaimana kehidupan di Palembang sampai saat ini. Dari perjalanan itu kebanyakan adalah ceritaku berusaha berjuang dan bertahan mengurus anak layaknya single fighter, karena jarak yg memisahkan dengan suami yg kerjanya dipindah2. Nyicil deh sharingnya, next time aku ingin flash back dan menceritakan kisah2 itu dari sudut pandangku. Terlepas bagaimana orang menilai ya, karena itu adalah nomor kesekian, aku hanya ingin menyampaikan kenyataaan yg kualami tujuanku hanya untuk sharing, syukur2 bisa dijadikan sebagai motivasi atau bahkan inspirasi, cieee....asyiik...yg penting perjalananku masih panjang dan aku pun perlu support dan masukan dari mama2 yg sudah lebih expert. Please always remind me if me wrong.

Catatan2 ini adalah pengalaman menjadi new mom, new parent, karena sebagai orang tua kita pun selalu belajar setiap hari bahkan tak jarang anak kita sendiri menjadi guru yg paling sering memberikan tamparan. Tak ada yg sempurna, tapi kita berusaha menjadi lebih baik setiap hari nya. Apa yg benar menurut pandanganku, belum tentu benar dan belum tentu bisa diterapkan pada kehidupan yg lain atau kepada anak yg lain, krn setiap individu itu diciptakan berbeda dan unik.
Ini papa dan anak2 udah lelap banget tidurnya, mau save energi juga nih mata udah berat, bentar lagi pasti gantian bangun, mau istirahat dulu sebelum dibangunin sama malaikat2 kecil ini. Masih ceritanya sama malam2 yg berat krn lagi proses weaning (menyapih) Reyga. Have a nice sleep all...♥♥♥ #demoondiary